SEBENTAR

 



Aku tidak pernah tau badai seperti apa yang akan aku terjang

Aku juga tidak pernah tau bunga jenis apa yang akan aku petik

Saat ini rasanya kita sedang menghadapi badai masing-masing

Untuk sejenak kita diam tanpa saling berkabar

Ini bukan untuk dihadapi bersama, tapi masing-masing.

Sampai tahap ini aku tidak pernah mau mengerti, mengapa diantara badai

Kita pun ikut terkoyak.

Bukankah bersama akan lebih saling menguatkan ?

Hanya saja, aku tidak tahu harus berkata apa.

Aku hanya tidak tahu bagaimana cara menghibur disaat akupun hancur.

Aku tidak bisa tersenyum baik-baik saja, meskipun hanya pura-pura.

Aku hanya sedang tidak bisa, untuk saat ini.

Tapi aku tetap mencintaimu,

Egois ya ?

Aku dan kamu mungkin saat ini lebih nyaman sendiri. Karena untuk berdua dengan pikiran dan hati sedang terluka karena hal lain mungkin akan jadi saling menyakiti. Aku harus paham sampai disitu. Karena untuk memulai percakapan denganmu lagi , meminta perhatianmu lagi, rasanya akan sangat mengganggumu. Sesekali untuk merehatkan pikiranku, aku mengingat pesan-pesan manis yang membuatku begitu merindukanmu. Melihat potret kita berdua, saat itu momen yang menyenangkan. Bertemu setiap hari, bertegur sapa , dan becanda dikala ada waktu merupakan momen yang indah untuk dikenang sekarang.

Sebentar ya, sebentar saja.

Aku mohon , aku harap

Sebentar saja

Kita biarkan pikiran dan hati kita tenang dulu. Ketika semua membaik mari kembali lagi seperti sedia kala. Mari rangkai kembali janji-janji dan rencana-rencana yang sudah kita susun dahulu itu.

Sebenarnya mungkin, jawabannya sederhana. Kita hanya perlu “ada”, kita hanya perlu menyadari bahwa masih ada “kita”. Hanya terdiam, duduk pun tak masalah. Asalkan aku tahu, kau tidak apa-apa. Aku ingin menyampaikan padamu, seandainya kamu membaca tulisan ini. Aku memang tidak tahu harus berkata apa , aku tidak bisa membantu semua permasalahanmu , aku tidak bisa menjadi solusi atas keluhmu. Tapi telingaku masih mau dan akan terus mendengarmu, pundakku masih ada jikalau kamu masih ingin bersandar. Aku akan menjadi orang pertama yang mendukung semua rencanamu, mengiringi doa-doamu , dan berada dalam ritme langkah yang sama. Aku ingin kamu merasa, bahwa meskipun duniamu sedang tidak baik-baik saja aku masih ada tidak beranjak sama sekali.

Aku tahu betul rasanya kesepian , aku sangat paham merasa ditinggalkan entah oleh orang-orang yang awalnya mendukungku , entah oleh perkataan orang yang semakin menginjak , dan oleh orang yang sama sekali tidak kusangka akan meninggalkan. Aku sangat tahu sedih dan sakit itu, rasa kehilangan harap , merasa tertinggal , merasa tidak berdaya , dan merasa tidak pantas dicintai. Maka aku ingin memeluk rasa putus asa itu, aku ingin menggenggam tanganmu kala kau runtuh.

Karena hanya itu yang bisa dan mau aku lakukan. Aku masih percaya, setiap badai akan reda.

Aku tidak akan meninggalkan meskipun badai itu mengamuk, aku masih bertahan.

Bertahan dalam rasa mencintaimu , gelang kura-kura itu menjadi penanda kesetiaan , kekuatan , dan kesabaran , semoga kamu kuat ya.

 

Komentar

Postingan Populer