Solace
Sebuah percakapan panjang tentang penghakiman, tapi kau bilang sekedar berbincang
begitu lantang dan lancar kau ungkap hal kotor tentangku, lancang sekali kau mencuci tanganmu yang kotor itu. Disaksikan tuan muda manja, kau mengintip dibalik ketiaknya. Babu yang lain hanya melihat, bertepuk tangan bersorak-sorai dalam diam. Dua tuan muda manja dicekoki puluhan ayat dan muka polos bersih sang babu. Seolah sang babu penjual ayat itu menawarkan surga, padahal ia sedang mencuci dirinya yang penuh kotoran dengki. Bajingan!
Saat ini mungin saya sedang merasa tidak adil, kalian yang berbuat keji karena perkataan dan perbuatan sedang sibuk tertawa, dan sibuk mencari pengganti saya sebagai manusia diposisi itu.
sedangkan saya, tersungkur dalam sudut ruangan. menangis tiap hari, menelan sendu yang datang, mengubah amarah jadi sunyi dan menahan rasa sakit yang tidak pernah terobati.
Takkan pernah cukup dengan membenci
takkan pernah puas dengan memaki
luka ini,
trauma ini,
sangat pedih.
aku bertaruh kalian takkan pernah bisa menahan ini semua, maka aku tulis kekejian kalian barangkali suatu saat kalian akan melihat dan bergumamam dengan bangga "aahh, tulisan ini untukku"
setidaknya kalian tahu, rasa yang kalian beri seperti kutukan yang harus aku telan seumur hidup.
dan hal paling keji adalah, aku harus memaafkan kalian demi menyelamatkan diriku sendiri.
Komentar
Posting Komentar