SKSP 7 : Boleh Tidak Kita Ulang Masa Itu Lagi ?
Secangkir Kopi dan Sepotong Percakapan Episode 7
Boleh tidak, kita duduk berdua lagi, mendengarkan lagu-lagu
peterpan Bersama dengan berbagi penyuara telinga yang membuat kita duduk
berdekatan saling bersandar. Aku akan bawakan jajanan dari kantin sekolah
sambil membaca buku yang selalu kau bawa.
Kau tahu, masa-masa itu sangat melekat dalam ingatanku. Aku
tidak berpikir rasa nyaman dan senang itu berasal dari perasaan yang banyak
dikata orang Bernama cinta.
Aku tidak pernah takut terluka akan cinta pada saat itu, aku
tidak takut untuk mencoba dan gagal Bersama laki-laki lain yang mendekatiku.
Karena aku punya kamu, aku tahu kamu dimana dan aku akan merasa baik-baik saja
denganmu. Orang lain, bukan tandinganmu. Tapi aku tidak memandangmu sebagai
seseorang yang bisa aku cintai. Kedekatan yang kita lakukan berbeda dengan yang
lainnya.
Aku tidak pernah khawatir tampil buruk di hadapanmu, aku
tidak menjaga penampilanku di hadapanmu. Terkadang aku merasa lega jika hanya
kamu yang tahu kondisi terburukku. Karena yang aku tahu, kamu adalah sahabatku.
Sebagai sahabat, aku tidak terlalu peduli dengan kondisi terbaik itu justru aku
nyaman-nyaman saja menampilkan sisi lain dariku.
Kamu adalah lelaki baik, bahkan sekarang jika di pikir-pikir
pasangan idamanku semuanya ada padamu. Tapi kenapa dulu aku tidak melihat itu
ya ? dalam kenyataannya kamu hanyalah sebagai seorang sahabat yang menyebalkan,
receh, suka ganggu, yang selalu hayu kalau diajak jajan, yang sering ngomel
kalau rebutan playlist lagu, yang sering marah-marah kalau aku lupa
nyimpen barang tapi tetep ikut nyari juga. Yang selalu cepat membalas tiap kali
aku mau curhat, yang sering bikin negosiasi gak masuk akal tiap aku minta
bantuan.
Mungkin aku terlalu merasa nyaman dan aman, sehingga aku
tidak pernah berpikir ini semua akan berakhir, dan kita akan menjadi dewasa.
Harusnya, dulu aku menerimamu. Harusnya dulu aku sepakat
berganti status dari sahabat menjadi kekasih. Tapi kenapa dulu rasanya gak bisa
ya? Kaya geli aja gitu pacarana sama sahabat sendiri yang terlanjur udah tahu
banyak tentang aku.
Sekarang, kamu Bahagia kan dengan Wanita yang kamu nikahi ?
Mungkin kita memang tidak untuk Bersama, kamu yang jatuh
cinta duluan dan aku yang jatuh cinta telat. Tapi kita pernah saling mencintai
dalam balutan sahabat. Dengan cara yang khas menunjukan kepeduliaan dan cinta.
Sekarang, kita sama sekali udah gak bisa duduk berdua. Tiap
kali aku kebiasaan buat chat kamu kalau ada apa-apa tiba-tiba jariku punya
kendali otomatis untuk tidak mengirimnya dan aku harus mulai mengatasi semuanya
sendirian.
Komentar
Posting Komentar