25

 


Usia 25 kemarin udah melalui banyak hal yang mengagetkan. Rasanya baru kemarin menjadi remaja yang lulus sekolah kemudian berkuliah. Di usia ini aku kehilangan sesuatu yang besar yaitu diri sendiri, mengalami kemarahan besar yang harus ditahan karena tidak semua orang pantas merasakan kemarahan yang bersifat negative ini. Kesedihan yang dalam, hanya bisa menangis tapi tetap memikirkan orang rumah, jangan sampai mereka tahu aku punya masalah apa. Kehilangan sahabat dekat, kekasih dan pekerjaan dalam waktu yang sama membuatku tak bisa mengatur amarah, kesal,sedih dan kecewa. Sehingga aku merasa kehilangan control atas diriku sendiri

 

Dari sini aku mulai belajar menerima kesendirian, dan memaknai diri sendiri jauh lebih dalam. Ternyata sebaik apapun kita sama orang lain, belum tentu kita langsung dapat balasan disayangi banyak orang, di bela banyak orang, dan ditemani banyak orang. Aku juga belajar rasa sakit yang luar biasa, ternyata orang yang selama ini baik banget, deket banget, berbagi kisah dan kasih ternyata yang paling mampu berbalik menyakiti dengan mudah tanpa rencana yang matang.

 

Kali ini aku sudah bertekad untuk memperbaiki banyak hal, aku merasa sudah cukup berada dalam fase kehilangan dan penyesalan atas apa yang terjadi. Aku mulai memilah mana yang bisa aku perbaiki kedepannya. Tahun ini, di usiaku yang ke 26. Aku tidak tahu akan bertemu fase yang seperti apa lagi. Tapi kali ini aku akan meneruskan perbaikan yang sudah aku rencanakan kemarin. Tahun ini tahunnya aku untuk menata Kembali, dan mempercantik hal-hal yang sudah retak. Aku sendiri yang akan memutuskan Bahagia, aku memutuskan untuk bangkit dari rasa terpuruk karena selalu menunggu tangan orang lain menarikku. Kali ini aku mengangkat tanganku sendiri yang kecil an terlihat rapuh ini


Komentar

Postingan Populer