Bu, boleh tidak aku mengajarimu berterima kasih ?



 


Bu, tanpa mengurangi rasa hormat dan sayangku padamu sebagai seorang anak. Tentu saja aku merasa akan begitu lancang dan terasa mendikte bila memintamu berterima kasih pada anak-anakmu.

Barangkali memang ibu tidak tahu rasa terima kasih dapat begitu menyentuh dan berarti bagi anak-anak. Tak apa bu, ketidaktahuan bukanlah sebuah dosa.

atau barangkali sedari kecil dari leluhur kita tidak dibiasakan untuk berterima kasih kepada keluarga dekat dan satu pertalian darah justru sebagai bentuk rasa terima kasih tersirat agar masing-masing dari kita tak merasa terasing. Sebab biasanya berterima kasih sebagai bentuk tatakrama dan sopan santun kepada orang lain untuk saling menghargai dan menjaga hubungan yang rapuh sedangkan pertalian darah begitu kuat dan mengikat.

Bu, saya paham betul mungkin perubahan zaman membuat ibu kesulitan membawa diri dan apa saja yang berkembang. Zaman sekarang, anak-anak seusiaku membawa ilmu berterima kasih sedari kecil yang kalian ajarkan dan menerapkannya tak hanya kepada orang lain yang asing tapi kepada orang-orang terdekat, begitu hangat dan menenangkan rasanya seperti sup buatan ibu ketika aku sedang sakit. Hebat kan bu ?

Bu, sungguh jauh sekali niatku untuk menilai, menghakimi atau menyalahkan ibu perihal itu. Hanya saja kita perlu sedikit berbincang dan bertukar pendapat. Meskipun jauh dari kata kurang bantuanku padamu, boleh tidak ibu simpan sebentar raut kecewa dan ketidakpuasaan itu ? Aku tidak pernah menceritakan bagaimana caraku mendapatkan sesuatu yang sedikit itu agar ibu tak merasa bersalah karena aku berjuang sebegitu besarnya hanya untuk hasil yang sedikit.

Bu, anakmu ini memperhatikan dan memikirkan segalanya. Aku tahu ketika diberi sedikit hasilku ibu akan kecewa jauh dari kata bahagia atau tertolong. Aku berpikir berulang haruskah aku memberi bantuan itu, tapi bantuan maksimalku masih jauh dari kata cukup.

apakah aku siap dengan respon ibu yang sudah aku hapalkan sebelumnya ?

tangan yang menerima dengan raut yang cukup bingung karena tidak terpenuhi segala-galanya dan harus bagaimana lagi. Ibu mungkin berharap aku bisa menyelesaikan setiap permasalahan ibu seperti ibu yang selalu bisa diandalkan menyelesaikan tugasku ketika masih kecil.

lalu berikutnya pengandaian dan harapan yang seharusnya bisa aku berikan agar semua selesai.

Bu, sungguh andai bisa aku ingin memberikan seluruh dunia dan isinya ini. Andai aku bisa menukar seluruh darah yang mengalir ini dengan bantuan yang kamu butuhkan akan aku peras hingga tak bersisa. Tapi jangan merasa bersalah ibu, akupun lebih ingin melihat ibu berpikiran tenang, hati yang nyaman, tidur tanpa beban dan menikmati hidup ini dibanding melihat ibu kesulitan sedang aku tidak bisa apa-apa.

Tapi bu, barangkali sedikit saja terima kasih dan rasa syukur karena niat dan usahaku yang masih terlihat nyata. Mungkin aku lebih ingin hidup agar menemaniu, dibanding menggadai hidupku hanya agar tidak terlihat seperti beban.

Komentar

Postingan Populer